Deskripsi
Buku bergambar lucu tentang seorang gadis
yang tidak bisa diam dan duduk tenang.
Untuk anak aktif dan hyperaktif umur 5 tahun ke atas.
Hardcover
32 halaman
Ukuran: 269 x 258 x 10 mm
Author Howard Pearlstein ; Illustrator Renate Vermeulen-Potter
Sri Dewi Susanty –
Sally Ann memang benar-benar tidak bisa diam. Ada saja ide dan imajinasinya selama kegiatan di kelas berlangsung. Berpura-pura main papan luncur, berguling menuruni bukit, bermain hujan, bermain sirkus, berlompatan, pokoknya selalu bergerak. Seringkali teman-teman atau guru merasa terganggu dengannya. Berulang kali pula guru sudah menegur dan memintanya untuk tenang. Sampai suatu ketika rasanya sudah kelewat batas, Sally Ann diminta untuk menemui Kepala Sekolah.
Dengan perasaan bersalah, Sally Ann bercerita kepada sang Kepala Sekolah, apa sebenarnya dia rasakan. Dan, Pak Kepala Sekolah punya jawaban yang tak terduga. Apa ya kira-kira yang dijelaskan Pak Kepala Sekolah? Apakah bisa menyelesaikan permasalahan Sally Ann?
Diskusi yang hangat dan rasa empati Pak Kepala Sekolah kepada Sally Ann mengingatkan saya untuk selalu berkepala dingin menghadapi anak-anak. Dengarkan apa yang mereka coba utarakan, supaya bisa tahu apa yang menjadi akar permasalahan. Solusinya? Bisa dibicarakan bersama-sama.
Kebutuhan anak-anak akan gerak memang cukup tinggi dan mungkin bagi sebagian anak sangat tinggi. Apalagi di masa pandemi seperti saat ini, anak-anak lebih banyak di rumah, dan kebutuhan geraknya harus terfasilitasi dengan baik. Jika tidak maka akan terjadi banyak “kekacauan” yang seperti dialami Sally Ann.
Ilustrasinya yang ekspresif mengantarkan pembaca serasa berada dalam imajinasi Sally Ann namun juga merasakan berbagai macam emosi yang dirasakan oleh orang-orang di sekelilingnya.
Buku yang patut dikoleksi bagi anak-anak manapun agar mereka bisa belajar meregulasi diri dengan lebih baik. Banyak bergerak itu tidak salah, itu sebuah kebutuhan, hanya perlu diatur dan disalurkan dengan tepat.
Sri Dewi Susanty –
Sally Ann memang benar-benar tidak bisa diam. Ada saja ide dan imajinasinya selama kegiatan di kelas berlangsung. Berpura-pura main papan luncur, berguling menuruni bukit, bermain hujan, bermain sirkus, berlompatan, pokoknya selalu bergerak. Seringkali teman-teman atau guru merasa terganggu dengannya. Berulang kali pula guru sudah menegur dan memintanya untuk tenang. Sampai suatu ketika rasanya sudah kelewat batas, Sally Ann diminta untuk menemui Kepala Sekolah.
Dengan perasaan bersalah, Sally Ann bercerita kepada sang Kepala Sekolah, apa sebenarnya dia rasakan. Dan, Pak Kepala Sekolah punya jawaban yang tak terduga. Apa ya kira-kira yang dijelaskan Pak Kepala Sekolah? Apakah bisa menyelesaikan permasalahan Sally Ann?
Diskusi yang hangat dan rasa empati Pak Kepala Sekolah kepada Sally Ann mengingatkan saya untuk selalu berkepala dingin menghadapi anak-anak. Dengarkan apa yang mereka coba utarakan, supaya bisa tahu apa yang menjadi akar permasalahan. Solusinya? Bisa dibicarakan bersama-sama.
Kebutuhan anak-anak akan gerak memang cukup tinggi dan mungkin bagi sebagian anak sangat tinggi. Apalagi di masa pandemi seperti saat ini, anak-anak lebih banyak di rumah, dan kebutuhan geraknya harus terfasilitasi dengan baik. Jika tidak maka akan terjadi banyak “kekacauan” yang seperti dialami Sally Ann.
Ilustrasinya yang ekspresif mengantarkan pembaca serasa berada dalam imajinasi Sally Ann namun juga merasakan berbagai macam emosi yang dirasakan oleh orang-orang di sekelilingnya.
Buku yang patut dimiliki bagi anak-anak manapun agar mereka bisa belajar meregulasi diri dengan lebih baik. Banyak bergerak itu tidak salah, itu sebuah kebutuhan, hanya perlu diatur dan disalurkan dengan tepat.